Kubawakan engkau sebutir peluru, emak
tadi kudapatkan di jalan, ketika para militer
mengejar mahasiswa dan menembak membabi buta.
Kubawakan engkau sebongkah batu, emak
tadi kudapatkan di jalan, ketika para mahasiswa
mengejar tentara dan melempari tameng mereka.
Negeri ini begitu mengerikan, emak
tak ada kata maaf, tak ada kata kompromi
engkau tak pernah berdongeng kepadaku
tentang kejahatan, hujatan dan caci maki.
Kubawakan engkau selembar deklarasi, emak
entah tentang apa
tampaknya kira sedang menunggu
lonceng itu berdentang
Jakarta, Mei 1998
Tidak ada komentar:
Posting Komentar