Minggu, 06 November 2011



 
Memorabilia

::irwan, dkk di wigwam


sepatu tua yang masih tersimpan di lemari itu sering kau kunjungi sewaktu-waktu
bila seseorang tiba-tiba mengetuk pintu dan sesekali mencoba bertamu

”aku selalu hadir untukmu, masuklah kau akan kujamu,”

mereka datang memang untuk berjumpa, melepaskan sepatu dan turut menyimpannya ke dalam lemari. kalian bercakap-cakap dengan mesra, sesekali mereguk hangatnya kopi

”ah, masih kau simpan jua ranting tak berbunga itu, ya. oh, betul, dia tidak akan pernah layu karena selalu begitu dari dulu,”

sepasang sepatumu keluar dari lemari dan mempertontonkan diri, berdansa dansi, tertawa hingga habis air matanya. Talinya masih kuat terikat, hanya beberapa solnya saja yang sedikit goyah

”dia narsis, ya, tetapi masih tetap bersahaja. berapa lama dia huni lemarimu?”

kau tak dapat mengingatnya karena sibuk dengan hidangan-hidangan hangat di atas meja. sementara di belakang, ketel uap yang kau jerang terus berteriak teriak menunggu giliran.

sintraman, 4/2/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar